Renungan Harian

Renungan Harian 26 April 2024

Bacaan Liturgis – Pekan IV Paskah, Jumat, 26 April 2024

  • Bacaan Pertama: Kisah Para Rasul 13:26-33

  • Mazmur Tanggapan: Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan.

  • Ayat Mazmur Tanggapan: Mzm 2:6-7.8-9.10-11

  • Ayat Bait Pengantar Injil: Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Alleluya.

  • Bacaan Injil: Yohanes 14:1-6

Renungan Singkat : Rumah Bapa di Surga

Saudari dan saudara yang dikasihi Tuhan, sebuah harian surat kabar nasional di negeri ini sering memuat berita kematian dengan tulisan, antara lain: Telah berpulang ke Rumah Bapa di surga, pada hari…. Pk. … Mami, Oma, Oma Buyut kami tercinta …… dalam usia sekian tahun.

Rumah Bapa itu di mana? Rumah Bapa itu surga. Rumah Bapa adalah rumah masa depan setiap orang yang percaya kepada Yesus, yang juga berarti percaya kepada Bapa (bdk. Yoh 12:44). Rumah masa depan adalah Rumah Bapa. Rumah masa depan adalah surga. Dengan demikian, menurut hemat saya, juga keyakinan saya, rumah masa depan itu bukan kuburan. Rumah masa depan itu bukan makam. Memang, setiap orang yang meninggal dimakamkan, ada juga yang dikremasi. Namun, rumah masa depan sebagai tempat tinggal yang abadi, yang tidak akan digusur atau dibongkar adalah Rumah Bapa, yang disebut juga surga.

Seorang beriman berusaha dan berjuang untuk menghayati iman dengan melakukan berbagai perbuatan yang baik, karena ia mengharapkan agar kelak, setelah kematiannya, ia dibangkitkan untuk hidup yang kekal. Yesus sendiri berkata, “Saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum” (Yoh 5:28-29).

Hidup yang kekal tempatnya bukan di kuburan, yang oleh sebagian orang disebut rumah masa depan. Hidup yang kekal itu tempatnya di Rumah Bapa. Hidup yang kekal itu tempatnya di surga. Itulah tempat atau tujuan sejati dari peziarahan hidup setiap orang beriman. Itulah pengharapan tertinggi setiap orang beriman. Karena itu, dalam Prefasi Kenaikan Tuhan dikatakan demikian, “Dia naik ke surga bukan untuk menjauh dari kami yang hina, melainkan agar kami, anggota-anggota-Nya, percaya dan penuh harapan mengikuti Dia, kepala dan asal kami, menuju ke tempat Dia berada” (Prefasi I).

Di sana, surga, Bapa berada. Di sana, surga, Yesus berada, duduk di sebelah kanan Bapa. Di sana Santa Perawan Maria berada. Di sana Santo Yusuf berada. Di sana semua orang kudus berada. Di sana, semua orang beriman berharap kelak berada bersama mereka. Perhatikan kata-kata Doa Syukur Agung yang setiap hari diucapkan dalam Misa Kudus ini, “Kami mohon, kasihanilah kami semua, agar kami Engkau terima dalam kebahagiaan abadi bersama Santa Perawan Maria, Bunda Allah, Santo Yusuf, mempelainya, para rasul dan semua orang kudus, sepanjang masa” (Doa Syukur Agung II).

Para saudari dan saudara yang dikasihi Tuhan, dalam Injil Yesus mengingatkan bahwa di Rumah Bapa banyak tempat tinggal (Yoh 14:2). Di Rumah Bapa ada banyak tempat tinggal abadi. Yesus pergi ke sana dan berada di sana untuk menyiapkan tempat tinggal bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya.

Setiap orang yang percaya kepada Yesus akan atau bisa sampai ke sana sebagaimana dikatakan dalam Injil hari ini, “Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku” (Yoh 14:6). Yesus adalah jalan yang mengantar orang beriman sampai ke Rumah Bapa di surga. Maka, mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Yesus (1Tes 4:14). Di mana? Di Rumah Bapa!

Oleh sebab itu, saudari dan saudara, mari kita pegang teguh dan hayati iman kita kepada Yesus, jalan, kebenaran dan hidup, sampai napas terakhir hidup kita. Sebab, Dialah yang menyediakan tempat terindah bagi kita di Rumah Bapa di surga, supaya di surga, di tempat Dia berada, kita pun berada.

[RP. A. Ari Pawarto, O.Carm.]