Renungan Harian

Renungan Harian 01 Mei 2024

Bacaan Liturgis – Pekan V Paskah, Rabu, 01 Mei 2024

  • Bacaan Pertama: Kisah Para Rasul 15:1-6

  • Mazmur Tanggapan: Mari kita pergi ke rumah Tuhan dengan sukacita!

  • Ayat Mazmur Tanggapan: Mzm 122:1-2.3-4a.4b-5

  • Ayat Bait Pengantar Injil: Tinggallah di dalam Aku dan Aku tinggal di dalam kamu, sabda Tuhan. Barangsiapa tinggal di dalam Aku, ia berbuah banyak. Alleluya.

  • Bacaan Injil: Yohanes 15:1-8

Renungan Singkat : Mintalah Apa Saja yang Kamu Kehendaki

Saudari dan saudara yang dikasihi Tuhan, empat bulan sudah kita lewati. Hari ini kita memulai bulan Mei yang biasa disebut bulan Maria. Gereja mendedikasikan bulan Mei ini untuk menghormati Bunda Maria melalui doa Rosario suci.

Melalui doa Rosario suci kita mohon terutama perdamaian dunia. Saya masih ingat akan pesan Paus Fransiskus pada Hari Minggu Doa Panggilan Sedunia, 21 April 2024 lalu. Hari itu Paus Fransiskus berkata, “Kita, entah individu perorangan maupun komunitas dengan aneka karisma dan pelayanan, dipanggil untuk mewartakan dan mewujudkan pesan pengharapan Injil di dunia yang ditandai dengan tantangan-tantangan genting. Di antaranya adalah ancaman Perang Dunia Ketiga yang sedikit demi sedikit menjadi semakin nyata.”

Apa yang Anda rasakan dengan pernyataan Paus Fransiskus ini? Apakah Anda juga melihat bahwa dunia ini ditandai dengan tantangan-tantangan genting, yang salah satu di antaranya adalah ancaman Perang Dunia Ketiga yang sedikit demi sedikit menjadi semakin nyata? Apakah Anda melihat bahwa perang Rusia-Ukraina dan Israel-Palestina yang hingga kini belum berakhir juga menjadi salah satu ancaman Perang Dunia Ketiga? Jika hal ini menjadi ancaman, lantas apa yang ingin dan bisa Anda lakukan?

Berdoa bagi berhentinya perang adalah tindakan konret yang bisa kita lakukan. Dalam hal ini kita ingat akan pesan Bunda Maria pada saat menampakkan diri kepada Lusia, Yasinta dan Fransisco di Fatima, 13 Mei 1917, “Berdoalah Rosario setiap hari, agar menghasilkan perdamaian bagi dunia dan berakhirnya peperangan.”

Pentingnya doa Rosario bagi perdamaian juga dikatakan oleh Santo Yohanes Paulus II dalam Surat Apostolik tentang Rosario Perawan Maria, “Dengan memusatkan tatapan mata kita pada Kristus, doa Rosario akan membuat kita menjadi pembawa damai di dunia. Sedari hakikatnya, Rosario adalah permohonan jemaat yang bersifat mendesak dan selaras dengan undangan Kristus untuk “berdoa tanpa henti” (Luk 18:1). Karena itu, doa Rosario membangkitkan dalam diri kita harapan bahwa, bahkan sekarang, ‘perang’ yang sengit demi perdamaian dapat dimenangkan. Tanpa mengabaikan masalah-masalah yang melanda dunia, doa Rosario mewajibkan kita menghadapi masalah-masalah itu dengan sikap murah hati dan penuh tanggung jawab. Di samping itu, doa Rosario memperoleh bagi kita kekuatan untuk menghadapi masalah-masalah itu dengan keyakinan akan pertolongan Allah” (No. 40).

Para saudara yang dikasihi Tuhan, ada dua cara bagaimana kita berdoa. Pertama, dengan memusatkan tatapan mata kita kepada Kristus, doa Rosario akan membuat kita menjadi pembawa damai di dunia, yang ditandai dengan berhentinya perang atau tiadanya perang. Kedua, dengan tinggal di dalam Yesus. Kata Yesus dalam amanat perpisahan-Nya, “Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya” (Yoh 15:7).

Mulai awal Bulan Maria ini mari kita sepakat untuk minta kepada Tuhan dengan perantaraan Bunda Maria, Ratu Damai, yaitu rahmat perdamaian dunia dan berhentinya perang, khususnya bagi negara-negara yang hingga saat ini masih berperang.

[RP. A. Ari Pawarto, O.Carm.]